Microsoft menerbitkan postingan blog tentang bagaimana pendidikan tinggi menata ulang pengalaman mahasiswa dengan Azure OpenAI Service. Artikel tersebut menyoroti dampak transformatif AI generatif di sektor pendidikan, yang memberdayakan institusi untuk merevolusi model pembelajaran, mengurangi beban administratif, dan memajukan penelitian akademis.

Salah satu aspek penting yang disoroti dalam postingan blog tersebut adalah kemampuan Azure OpenAI Service untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa dengan memberikan dukungan yang dipersonalisasi dan tersedia sepanjang waktu. Misalnya, University of South Florida meningkatkan waktu respons dan mengurangi beban kerja staf dengan mengotomatiskan tiket TI menggunakan Azure OpenAI, meluncurkan Meja Bantuan bertenaga AI hanya dalam satu minggu. Demikian pula, The University of Hong Kong telah menerapkan beberapa chatbot bertenaga Azure OpenAI untuk menangani pertanyaan TI, tugas administratif, dan pemilihan mata kuliah, yang membebaskan staf untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks.

Lebih lanjut, postingan blog tersebut menekankan peran AI dalam mempersonalisasi pengalaman belajar dalam skala besar. Dengan Data Science di Microsoft Fabric dan Azure AI Services, institusi dapat mengintegrasikan analisis data real-time dari LMS mereka, memanfaatkan AI untuk menyesuaikan pelajaran, konten, dan kecepatan berdasarkan kinerja mahasiswa. Tutor AI memberikan umpan balik instan yang dipersonalisasi, membantu mahasiswa membuat kemajuan berkelanjutan dan mengatasi tugas-tugas yang menantang dengan percaya diri.

Salah satu contoh penting adalah platform Cogniti di University of Sydney, yang menggunakan asisten pengajar AI untuk menyesuaikan umpan balik dan menyesuaikan jalur pembelajaran, yang meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan keberhasilan akademis. Demikian pula, IU International University of Applied Sciences di Jerman menawarkan teman belajar AI, Syntea, dengan dukungan multibahasa yang selalu tersedia dan peningkatan keterlibatan mahasiswa melalui umpan balik yang dipersonalisasi. Ini juga mengurangi waktu penyelesaian kursus hingga 27%, semuanya sambil berintegrasi secara mulus di seluruh platform seperti myCampus dan Microsoft Teams.

Selain itu, artikel tersebut menyoroti pentingnya AI yang tepercaya dalam pendidikan. Karena AI mengubah pendidikan, para pembuat keputusan harus memastikan bahwa sistem ini aman, pribadi, dan adil. Strategi utamanya adalah memilih platform AI dengan perlindungan bawaan, seperti pemfilteran konten dan deteksi bias.

Secara keseluruhan, postingan blog Microsoft memberikan perspektif yang insightful tentang bagaimana AI membentuk kembali pendidikan tinggi, yang memungkinkan institusi untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa, merampingkan operasi, dan mempercepat penelitian akademis. Seiring AI terus berkembang, dampaknya pada pendidikan akan semakin besar, menawarkan peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk inovasi dan pertumbuhan.