Google Cloud telah mengumumkan eksperimen menarik menggunakan Gemini 1.5 Pro, model AI multimodal yang canggih, untuk mendeteksi kerentanan dalam kode. Teknologi ini menonjol karena kemampuannya untuk menganalisis sejumlah besar kode yang disimpan di Google Cloud Storage, berkat jendela konteksnya yang diperluas hingga 2 juta token.

Jendela yang lebih besar ini memungkinkan model untuk mengambil lebih banyak informasi, yang menghasilkan output yang lebih konsisten, relevan, dan bermanfaat. Ini memungkinkan pemindaian basis kode yang besar secara efisien, analisis beberapa file dalam satu panggilan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan dan pola kompleks dalam kode.

Dengan menggunakan Gemini 1.5 Pro, potensi kerentanan dalam kode dapat diidentifikasi dan modifikasi kontekstual yang bermanfaat dapat disarankan. Temuan ini, bersama dengan cuplikan kode yang relevan, kemudian diekstraksi dari respons model dan diatur secara sistematis dalam Pandas DataFrame dan akhirnya diubah menjadi laporan CSV dan JSON, siap untuk analisis lebih lanjut.

Meskipun teknologi ini masih eksperimental, ini menunjukkan potensi besar untuk deteksi kerentanan dan peningkatan keamanan kode. Namun, penting untuk dicatat bahwa eksperimen ini tidak menyertakan teknik anonimisisasi atau de-identifikasi data apa pun dan tidak boleh diandalkan untuk tujuan perlindungan data.

Secara keseluruhan, eksperimen ini merupakan langkah yang menjanjikan menuju masa depan pengembangan perangkat lunak yang lebih aman, di mana AI dapat memainkan peran kunci dalam membantu pengembang membangun aplikasi yang lebih tangguh dan andal.