Google Cloud telah mengumumkan migrasi basis data dari Cassandra ke Bigtable, menggunakan pengalaman Palo Alto Networks sebagai studi kasus. Palo Alto Networks, pemimpin keamanan siber global, menghadapi tantangan kinerja dan skalabilitas saat produk Advanced WildFire mereka berkembang. Penggunaan awal mereka atas Apache Cassandra menyebabkan hambatan kinerja, kompleksitas operasional, dan kesulitan penskalaan.
Untuk mengatasi tantangan ini, Palo Alto Networks memutuskan untuk bermigrasi ke Bigtable, layanan basis data NoSQL berkinerja tinggi dan latensi rendah dari Google Cloud. Hasilnya, mereka mencapai pengurangan latensi sebesar 5x lipat dan memangkas total biaya kepemilikan mereka menjadi setengahnya.
Kisah migrasi Palo Alto Networks menyoroti manfaat Bigtable bagi bisnis yang menangani volume data yang besar dan membutuhkan kinerja tinggi dan ketersediaan yang konstan. Bigtable menawarkan skalabilitas horizontal, latensi sangat rendah, dan ketersediaan tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi big data dan analitik waktu nyata.
Selain itu, Bigtable menyederhanakan manajemen basis data dan mengurangi biaya operasional dengan menjadi layanan yang dikelola sepenuhnya. Bisnis yang menggunakan Cassandra dapat memanfaatkan panduan migrasi yang disediakan oleh Google Cloud untuk membuat transisi semulus mungkin.
Singkatnya, kisah sukses Palo Alto Networks menunjukkan bagaimana Bigtable dapat memberdayakan bisnis untuk mengatasi tantangan basis data dan mencapai kinerja, efisiensi, dan penghematan biaya yang signifikan.