Google Cloud telah mengumumkan pembaruan baru untuk Cloud Translation AI, yang kini mencakup 189 bahasa. Perluasan ini merupakan perkembangan signifikan bagi bisnis yang ingin terhubung dengan audiens global. Dengan 40% konsumen global tidak mau membeli dari situs web yang tidak dalam bahasa asli mereka, dan lebih dari separuh pengguna internet berbicara bahasa selain bahasa Inggris, terjemahan yang efektif sangat penting untuk jangkauan pasar.

Secara tradisional, bisnis harus memilih antara terjemahan manusia yang mahal, terjemahan mesin dasar yang kurang bernuansa, atau solusi DIY yang berisiko. Cloud Translation AI menawarkan solusi yang menggabungkan kualitas, kecepatan, dan efisiensi.

Pembaruan utama mencakup dukungan bahasa yang diperluas ke 189 bahasa, termasuk Kanton, Fiji, dan Bali. Terjemahan adaptif yang lebih cerdas memungkinkan penyesuaian nada dan gaya, sementara pemilihan model melayani berbagai kasus penggunaan, dari teks umum hingga konten bernuansa.

Platform ini menawarkan dua opsi: Translation API Basic untuk tugas-tugas penting, dan Translation API Advanced untuk pemrosesan dokumen, terjemahan batch, dan kontrol terminologi. Vertex AI memfasilitasi pembuatan model khusus, sementara API yang siap produksi terintegrasi dengan mulus ke dalam alur kerja yang ada.

Kisah sukses Uber menyoroti dampak Translation AI dalam meningkatkan komunikasi global dan pengalaman pengguna. Dengan memanfaatkan model terjemahan canggih Google, metrik kualitas otomatis, dan dukungan bahasa yang diperluas, Uber meningkatkan komunikasi dan dukungan di seluruh basis penggunanya yang beragam.

Kesimpulannya, Cloud Translation AI menyediakan solusi komprehensif untuk kebutuhan terjemahan, yang memberdayakan bisnis untuk terhubung dengan audiens global yang lebih luas dan meningkatkan pengalaman pengguna. Fleksibilitas platform, opsi penyesuaian, dan kemampuan integrasi menjadikannya alat yang berharga bagi bisnis dari semua ukuran.